Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berhasil meyakinkan Amerika Serikat (AS) untuk menjual pesawat tempur F-15EX baru buatan Boeing ke Indonesia. Langkah Prabowo itu dinilai tepat dan bijak.
Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi mengatakan kondisi pertahanan udara Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada kesenjangan antara kekuatan faktual dengan kebutuhan hadirnya kekuatan udara yang tidak hanya modern, tetapi juga siap tempur. Selain itu, Indonesia, kata Fahmi juga membutuhkan kekuatan pertahanan udara yang memiliki efek deteren memadai serta mampu beroperasi multimisi dan multiperan.
“Pada saatnya nanti, kehadiran F-15EX akan mempersempit kesenjangan dan ikut meningkatkan kapabilitas pertahanan udara Indonesia secara signifikan, bersama (pesawat tempur) Rafale dan yang lainnya,” kata Fahmi Selasa (22/8/2023).
Fahmi menilai pencapaian MEF sudah tidak lagi relevan sebagai tolok ukur karena hanya akan membebani dan menjebak Indonesia untuk terpaku pada angka-angka statistik. Dia menyebut pembangunan postur pertahanan harus dinamis.
“Pembangunan postur pertahanan mestinya bersifat dinamis, berkelanjutan dan tidak boleh diselenggarakan hanya sekadar dalam rangka memenuhi target statistik,” jelas Fahmi.
Menurut Fahmi, Prabowo menghadapi tantangan yang berat dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI. Banyak alutsista yang sudah lama usang dan juga tidak siap tempur.
“Namun berbagai langkah yang dijalankan justru menunjukkan kegigihannya sebagai menteri pertahanan yang bertanggung jawab mengatasi tantangan kapabilitas pertahanan,” pungkasnya.
Buah Kegigihan Prabowo
Fahmi menilai keberhasilan tersebut merupakan buah dari kegigihan Prabowo dalam berdiplomasi. Fahmi menjelaskan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari AS membutuhkan proses yang panjang, bahkan melelahkan serta syarat yang beragam.
“Dibutuhkan keuletan dan kesabaran ekstra untuk sampai pada kesepahaman komitmen dalam rencana pembelian alutsista dari AS,” ungkap Fahmi.
“Penandatangan MoU pembelian F-15EX yang dirilis Prabowo pagi ini, menurut saya merupakan buah dari kegigihan diplomasi Prabowo,” tegasnya.
Fahmi mengatakan bahwa di dalam negeri Prabowo juga harus gigih meyakinkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar memprioritaskan rencana akuisisi ini.
“Di dalam negeri sendiri, tidak mudah juga meyakinkan Kementerian Keuangan untuk bisa memprioritaskan rencana akuisisi sejumlah alutsista baru termasuk F15EX ini,” kata Fahmi.
Indonesia Beli Pesawat Tempur F-15EX
Komitmen Indonesia untuk membeli pesawat tempur F-15EX buatan Boeing, AS diungkap Prabowo saat melakukan kunjungan kerja ke AS. Pada Senin waktu setempat Prabowo turut menyaksikan langsung momen penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Kemhan RI dan Boeing.
“Dengan senang hati kami mengumumkan kesepakatan pengadaan pesawat tempur F-15EX yang penting bagi Indonesia. Pesawat tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kami dengan kemampuan mutakhirnya,” kata Prabowo.
F-15EX merupakan versi paling mutakhir dari pesawat F-15 yang pernah dibuat oleh Boeing dan menjadi salah satu pesawat paling canggih di dunia saat ini.
Sejumlah keunggulan dan kecanggihan yang terdapat pada pesawat tempur ini di antaranya sistem radar yang canggih serta avionik lainnya yang memungkinkan pesawat untuk mendeteksi dan melacak target dengan akurasi yang tinggi. Pesawat ini juga mampu dioperasikan untuk berbagai misi, mulai dari superioritas udara, serangan darat, hingga operasi maritim.
Keunggulan lainnya adalah pesawat ini dirancang untuk dapat berkomunikasi serta beroperasi dengan baik dalam jaringan pertempuran yang lebih luas. Sehingga memungkinkan F-15EX untuk berkolaborasi dengan sistem lain seperti satelit, UAV, maupun pesawat lainnya.
Sumber: Detik.com