JAKARTA – Dukungan dari pemilih Joko Widodo pada Pemilu 2019 yang mengalir ke bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra untuk Pemilu 2024, Prabowo Subianto, kian besar.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, hal itu tak lepas dari sinyal restu Jokowi untuk Prabowo.
“Pandangan positif elite politik dan publik terhadap Prabowo Subianto sebagai figur paling cocok dalam melanjutkan program-program kebijakan Presiden Joko Widodo terbentuk dari sikap dukungan secara langsung dari Presiden Jokowi sendiri,” kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).
Dalam berbagai kesempatan, Jokowi terang-terangan mempromosikan Prabowo sebagai calon presiden potensial untuk pemilu mendatang.
Kepala negara juga hampir selalu mengajak Prabowo dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Seolah, Menteri Pertahanan itu merupakan sosok spesial buat Jokowi.
Prabowo pun telah membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi selama menjadi pembantu presiden di Kabinet Indonesia Maju, kendati ia pernah menjadi rival Jokowi pada dua pemilu presiden terdahulu.
Oleh karenanya, tak heran jika belakangan Ketua Umum Partai Gerindra itu mendapat atensi luas dari publik maupun elite partai politik.
“Sehingga, di mata pemilih Presiden Joko Widodo di pemilu terdahulu, Prabowo diasosiasikan sebagai bakal calon presiden direstui oleh presiden,” ujar Bawono.
Bawono mengatakan, hasil jajak pendapat terbaru Litbang Kompas yang memperlihatkan semakin besarnya dukungan pemilih Jokowi untuk Prabowo sejalan dengan temuan survei Indikator Politik Indonesia beberapa bulan terakhir.
Survei Indikator periode April 2023 memperlihatkan, sebanyak 24,6 persen basis pemilih Jokowi-Maruf Amin memberikan dukungan untuk Prabowo. Angka itu meningkat menjadi 28,5 persen pada survei periode Juni 2023.
Menurut Bawono, hal ini menjadi kabar kurang baik bagi PDI Perjuangan yang merupakan partai “pemilik” Jokowi.
“Karena basis suara pemilih Presiden Joko Widodo notabene merupakan kader PDI Perjuangan tidak otomatis mengalir secara solid kepada Ganjar Pranowo yang merupakan bakal capres PDI Perjuangan,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Survei Litbang Kompas mencatat suara pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 yang mengalir ke Prabowo Subianto semakin besar.
Pada Agustus 2023, suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo sebesar 36,4 persen. Angka tersebut naik sejak Januari 2023.
Pada Januari 2023, suara pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo sebesar 27,7 persen, lalu meningkat lagi menjadi 33,9 persen di Mei 2023.
Namun demikian, bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo tetap menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan aliran suara dari pemilih Jokowi. Jika Ganjar berhadapan dengan Prabowo, pemilih Jokowi yang memilih Ganjar mencapai angka 63,6 persen.
Adapun survei ini dilakukan selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.
Sumber: Kompas.com