Jakarta, CNN Indonesia — Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo, mengungkap alasannya menerima posisi sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024.
Posisi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Presiden Joko Widodo itu diambil Prabowo sebagai bentuk kesadarannya agar Indonesia tidak diadu domba.
Dalam seminar yang diadakan oleh Institute Madani Nusantara pada Sabtu (30/9) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Prabowo
“Mengapa saya bergabung dengan Jokowi? Karena saya dari dulu memahami sejarah bangsa Indonesia,” kata Prabowo.
“Dan pada 2019, saya dan Jokowi tergerak hatinya tidak mau diadu domba,” imbuhnya.
Ia meminta maaf kepada para pendukung yang kecewa atas keputusan yang telah ia buat saat itu.
“Saya mengerti banyak pendukung saya kecewa dengan saya. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya bergabung dengan Pak Jokowi, apalagi emak-emaknya,” kelakar Prabowo.
Menurutnya, hati dan instingnya waktu itu melihat bahwa bergabung dengan koalisi Jokowi adalah pilihan yang paling tepat.
“Kenapa saya harus diadu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia?” kata Prabowo.
“Begitu saya diajak beliau bergabung, saya langsung mengiyakan,” imbuhnya.
Prabowo menyebutkan, momen pemilihan umum di Indonesia memang kerap menjadi sasaran adu domba oleh bangsa lain.
“Setiap lima tahun sekali, pasti ada kekuatan-kekuatan, negara-negara yang selalu menunggu dan berharap dan berjuang agar Indonesia rusuh,” kata Prabowo.
Kini, Prabowo telah ditetapkan kembali oleh Gerindra untuk diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Saat ini Prabowo Subianto telah mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Demokrat, Gelora dan Garuda sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Belum ada cawapres yang ditentukan. KPU pun baru membuka masa pendaftaran capres-cawapres pada Oktober mendatang.
Pada Jumat (29/9), Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebutkan kandidat cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 yang masih dipertimbangkan.
Mereka adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber : CNN Indonesia