JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan tingkat popularitas bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo mencapai 100 persen di kalangan Muhammadiyah dan ormas Islam lain.
Hal itu disampaikan dalam paparan survei bertajuk hasil temuan dan analisis survei nasional LSI Denny JA terkait Ormas Islam, Partai Islam, dan pilihan Capres September 2023.
Menurut peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam simulasi tiga capres dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Prabowo paling populer di kalangan ormas Islam.
Dia mengatakan, tingkat popularitas Prabowo di Muhammadiyah dan Ormas Islam lainnya mencapai 100 persen.
Adapun di kalangan Nahdlatul Ulama, tingkat popularitas Prabowo mencapai 98 persen.
Sementara itu, tingkat popularitas Ganjar di kalangan NU mencapai 85,9 persen, dan Anies berada di angka 87,4 persen.
Mengenai tingkat kesukaan di kalangan warga Nahdliyin, sosok Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.
Prabowo mencatatkan tingkat kesukaan di kalangan warga NU sebesar 79,4 persen, sedangkan Ganjar meraih 79,2 persen.
Adapun tingkat kesukaan terhadap Anies di kalangan NU sebesar 72,6 persen.
Di kalangan Muhammadiyah, tingkat kesukaan Prabowo menurut survei itu berada di angka 65 persen. Sementara tingkat kesukaan warga Muhammadiyah terhadap Ganjar dan Anies sama-sama mencapai 62,2 persen.
“Sedangkan di ormas Islam lainnya, Prabowo dan Anies bersaing ketat sama-sama 95,2 persen,” kata Ardian saat memaparkan hasil survei di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023), dikutip dari kanal YouTube LSI Denny JA.
Ardian mengatakan, survei itu dilakukan secara wawancara tatap muka pada 1-8 Agustus 2023 dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.
Metodologi survei ini adalah multistage random sampling. Ardian mengungkapkan responden dipilih secara acak.
Dalam salah satu pertanyaannya, responden diminta menjawab apakah merasa bagian dari ormas agama NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya. Adapun margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.
Survei ini melibatkan 56,9 persen responden yang terafiliasi NU dan 5,7 persen responden yang merasa terafiliasi Muhammadiyah.
Kemudian, lembaga tersebut juga melibatkan responden yang merasa terafiliasi ormas Islam lain 3 persen, non-ormas Islam 33,8 persen, sedangkan yang tidak tahu atau jawab sebagai bagian dari ormas Islam 0,6 persen.
Sumber: Kompas