JAKARTA – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri acara peringatan Hari Nasional ke-93 Arab Saudi di Jakarta, pada Senin (25/9/2023).
Dalam acara itu, hadir pula Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya.
Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra bahkan tampak duduk satu meja dengan Megawati yang adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam amanatnya yang disampaikan Menag Yaqut, menyampaikan selamat atas Hari Nasional ke-93 Arab Saudi.
“Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi selama ini terjaga dan terjalin dengan baik untuk memperkuat hubungan internasional,” kata Jokowi dalam amanatnya yang disampaikan Yaqut, dikutip dari siaran pers, Selasa (26/9/2023).
“Indonesia dan Arab Saudi telah bekerja sama dalam segala bidang terutama bidang energi dan pertahanan,” ujar Jokowi.
Presiden juga menyampaikan harapannya agar kuota haji pada tahun depan semakin ditambah dan direalisasikan untuk pemerintah Indonesia.
Wacana pertemuan
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani membuka peluang untuk mempertemukan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo. Hal itu disampaikannya menanggapi kemungkinan memasangkan bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo dengan Prabowo.
“Bisa saja, saya sering ketemu Mas Prabowo, kemarin ketemu di acara NU (Nahdlatul Ulama),” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Ia mengatakan, tak ada yang tidak mungkin dalam politik. Selama, bacapres dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) belum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ya kita lihat dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi. Kan semua partai punya kalkulasinya,” ucap dia.
Puan menilai, masih ada cukup waktu menentukan pasangan Ganjar meskipun KPU memajukan pendaftaran bacapres-bacawapres menjadi 19-25 Oktober 2023.
“Sehingga tentu saja capres yang belum mengumumkan cawapresnya masih ada waktu untuk kemudian nanti mengumumkan pada waktu yang tepat,” kata dia.
Senada, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman tak menutup kemungkinan adanya “perjodohan” antara Prabowo dan Ganjar. Hanya saja, tidak mungkin Gerindra merelakan Prabowo sebagai cawapres.
“Enggak mungkin saja Pak Prabowo sebagai cawapres, kita tinggal lihat seberapa mungkin Pak Ganjar menjadi cawapres,” kata Habiburokhman, Senin (25/9/2023).
Sumber: Kompas