Kompas.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbicara mengenai pentingnya polisi yang unggul dan dicintai masyarakat. Ia mengatakan, setiap negara yang berhasil pasti memiliki polisi yang hebat.
Hal tersebut disampaikan Prabowo usai berpidato dalam dialog kebangsaan bertajuk ‘Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan’ di Gedung Sespim Lemdiklat Polri, Bandung, Jumat (16/5/2023).
Awalnya, Prabowo berpesan kepada polisi yang sedang menjalani pendidikan di Sespim Lemdiklat Polri untuk selalu menjadi polisi yang unggul.
“Pesannya tadi, negara, bangsa, dan rakyat menanti dharma baktimu. Jadilah polisi yang unggul, jadilah bhayangkara yang tangguh, itu pesan saya,” ujar Prabowo saat ditemui di lokasi.
Kemudian, Prabowo menjelaskan bahwa dalam sejarah peradaban manusia, setiap negara yang kuat dan berhasil pasti memiliki polisi hebat.
Ketua Umum Partai Gerindra juga menekankan bahwa polisi haruslah bisa dicintai oleh rakyatnya.
“Jadi kita butuh polisi yang unggul. Itu dalam sejarah peradaban manusia, negara yang kuat, negara yang berhasil, selalu punya polisi yang unggul, polisi yang hebat, polisi yang dicintai rakyat,” katanya.
Kemudian, Prabowo mengatakan, polisi di Indonesia bukan lahir karena bentukan kolonial.
Menurutnya, polisi sudah ikut angkat senjata dan berperang ketika Indonesia belum merdeka.
“Dan lahirnya polisi kita dari sejarah, polisi kita bukan bentukan dari kolonial. Polisi kita angkat senjata, ikut perang. Ikut perang untuk merdeka kita. Bahu membahu dengan semua unsur lain,” ujar Prabowo.
Sementara itu, Prabowo mengungkapkan bahwa ia tahu sejarah polisi lantaran pamannya merupakan seorang polisi. Tetapi, sang paman telah gugur.
Prabowo mengatakan, polisi adalah komponen penting dalam pertahanan dan keamanan rakyat semesta (hankamrata).
“Paman saya itu polisi istimewa, gugur. Makanya saya tahu polisi angkat senjata, ikut perang. Jadi polisi adalah komponen yang sangat penting dari hankamrata. Itu tadi yang saya sampaikan pada mereka. Dan mereka ini adalah masa depan kepolisian Indonesia,” katanya.
Sumber : Kompas.com